Apa yang pertama terlintas dekat benak Anda ketika membaui kata-kata ini — diplomasi, strategi, operasi, logistik, buruh, manuver? & Nbsp; Kontak senjata, bukan? & Nbsp; Istilah-istilah ini, bagaimanapun, juga menonjol dalam bidang bisnis, politik, dan lagi pula dewa poker (
see), apalagi poker kompetisi.
Memang, kaum panglima perang, atasan, dan kombatan yang agung dalam kenangan telah memercayakan ajaran armada yang benar-benar berharga lain hanya bagi mereka nang berada pada medan pertempuran; hanya juga bagi mereka yang berada dekat ruang asak perusahaan, dalam sepanjang jalur kampanye, alias di sekitar meja poker turnamen.
Faktanya, seni bersama ilmu kontak senjata sama absah untuk operasi keterlibatan armada, seperti halnya pada kompetisi poker sit n go sembilan awak — nang, pada dasarnya, perang palit, diperjuangkan gantung mati, kait hanya satu yang tersisa.
Meja poker turnamen enggak lain ialah teater pertempuran. & Nbsp; Ini adalah tuan rumah kerjakan pertempuran kecerdasan yang berjalinan, dan propaganda terampil bersama manuver energi (chip). & Nbsp; Dalam dalamnya, kaum pasukan musuh (lawan) antuk sampai, satu demi satu, masing-masing melainkan satu, amat hancur.
Ini adalah gelanggang di mana setiap kombatan secara despotis, tidak betul, dan selaku tidak benar mengalami hak yang tidak disengaja (keledai yang tersedot) atau bahaya yang berat (tangan pertama yang kecolongan panci besar), dan kadang kala keduanya. & Nbsp; Namun demikian, antero kerja keras baku di bawah tekanan nang sama bermula kondisi nang terus anjak dan membusuk (tirai yang meningkat).
Sederajat seperti dekat medan perang, berkualitas turnamen poker, Anda adakala ditakdirkan lakukan berkampanye di lapangan jaga yang bangir (tumpukan pendek) melawan musuh yang ditentukan, yang terpendam kuat dalam tempat julung (tumpukan besar). & Nbsp; Sementara dalam lain dewasa, perannya guling, dan Andalah yang menikmati keuntungan nang tinggi.
Adakala, Anda menemani satu delegasi pasukan terpilih dalam dakwah pengintaian (kenaikan minimum awal gagal). & Nbsp; Kadang kala, Anda memasang satu peleton untuk mengarung pertempuran palit untuk memandu kekuatan hasrat musuh (semi-tebing naik kembali). & Nbsp; Terkadang, Anda melakukan divisi untuk ala ringkas mengklaim pertempuran bena (taruhan kali seukuran pot). & Nbsp; Dan, kadang kala Anda mengayun dengan daya penuh dari seluruh pasukan Anda (push all-in) bikin menghancurkan antiwirawan, saat itu juga.
Dalam lain waktu, Anda bantai di laba musuh, bagaikan Anda lain lebih bermula sekelompok pembebas gerilya (mencuri tirai). & Nbsp; Buntutnya, ada kadang kala tidak menyenangkan ketika Dikau harus mundur (lipat saat belokan). & Nbsp; Dan, ada juga saat-saat Anda tampak menyurut, tetapi belaka untuk menyergap (memeriksa dengan satu set). & Nbsp; Hanya kerjakan mempermanis bantahan, Anda dan pasukan Engkau selalu kalah nomor, paling sedikit saat perang diumumkan.
Akur, cukup analogi militer. & Nbsp; Apa yang bisa diajarkan akibat beberapa aktivis perang agung dalam kenangan tentang kontes poker? & Nbsp; Aneka. & Nbsp; Izinkan ana untuk membudayakan panel ana yang aziz:
1. & nbsp; Karl (Carl) von Clausewitz (1780-1831). & Nbsp; Risalah bala Clausewitz, On War, dianggap, setidaknya dekat Barat, bak salah satu buku perdana yang sempat ditulis. & Nbsp; Ini memiliki akibat yang mendalam pada meditasi strategis beserta jalannya hubungan cinta manusia baru.
Kutipan dikaitkan dengan Clausewitz:
«Bentuk pertahanan terbaik sama dengan serangan. „
Apakah Engkau ragu bahwa Clausewitz bakal sepenuhnya memuji pentingnya aksi dalam kejuaraan poker? & Nbsp; Berbobot turnamen poker, agresi (serangan) selalu komersial penyerang.
2. & nbsp; Sun-Tzu (c. 722-481 SM). & Nbsp; Ada kontroversi apakah Sun-Tzu benar-benar ada atau tidak. & Nbsp; Lamun, itu betapa masalah bena. & Nbsp; Hal yang penting adalah bahwa lektur, Art of War, ada ada. & Nbsp; Beserta, itu merupakan yang ideal di
antara semua buku tentang bentrokan senjata, bahkan andai usianya 2. 500 musim. & Nbsp; Terlepas bermula di cuilan dunia mana Anda melafalkan rumah, dan terlepas dari profesi Awak — perang, politik, usaha dagang, olahraga — Anda mungkin telah membaca Seni Kontak senjata, berkali-kali.
Sun-Tzu dalam Art of War:
“Jadi dalam perang, caranya adalah menafikan apa nang kuat dan menyerang yang lemah. „
Sepanjang kontes, dan apalagi dalam pergelaran gelembung, tidak ada strategi yang lebih baik selain membantah yang kuat (tumpukan kian besar) beserta menyerang yang lemah (tumpukan lebih kecil). & Nbsp;
3. & nbsp; Cao Cao (155-220). & Nbsp; Cao Cao, seorang jenius militer Tiongkok, sangat jebol (pandai dalam apa yang dia lakukan) karakternya bertahan selama bertahun-tahun untuk berperan tokoh berantup yang bersengat. & Nbsp; Cao Cao adalah kop lagu bersama nama album oleh Lintas Jun Jie, dirilis hendak tahun 2006. & nbsp; Dynasty Warriors, dan beberapa gim film lainnya menampilkan karakternya. & Nbsp; Karakternya muncul di film 2008, Tebing Abang. & Nbsp; Dalam pementasan kartu antologi Magic the Gathering, sedia kartu bernama Cao Cao, Penguasa Wei. & Nbsp; Dan, hidupnya didokumentasikan berbobot novel sejarah, Romance of the Three Kingdoms, karena Luo Guanzhong.
Dikaitkan bersama Cao Cao:
“Saat musuh menyerang abdi, dia berperan rentan. „
Pikirkan keadaan kutipan ini. & Nbsp; Ini agak-agak kutipan nang paling berwawasan dan instruktif di esai ini. & Nbsp; Bakal sebagian dari kita, babak itu boleh menunjukkan bentuk besar berisi sikap kita terhadap lawan yang bergairah. & Nbsp; Kutipan ini bukan bab mempersepsikan badan kita kian kuat, beserta dengan sebagai itu mampu menghukum lawan yang agresif. & Nbsp; Sebaliknya, konsep yang dianut adalah bahwa setiap penyerang membuat diri mereka rentan.
4. & nbsp; Yamamoto Tsunetomo (1659-1719). & Nbsp; Bagaikan yang digambarkan dalam bukunya, Hagakure: The Book of the Samurai, kehidupan seorang Samurai itu kompleks, beroleh tujuan, namun sederhana — kehormatan berisi pelayanan, keagungan dalam jaga, kehormatan dalam kematian, dan kematian dini aib. & Nbsp; Akhir hayat di medan pertempuran adalah yang terbesar dari semua keagungan. & Nbsp; Tapi, hanya jika Engkau jatuh menghadapi musuh. & Nbsp; Lebih besar beserta kehormatan Dikau, jika Dikau memenggal atasan musuh Engkau, meskipun beliau baru cuma memotong kepala Anda — memiliki tujuan yang berlebihan.
Tsunetomo pada Hagakure:
“Dalam kata-kata diri kuno, seseorang harus membuat keputusan berbobot waktu tujuh napas. „
Keragu-raguan, beserta sepupunya, kurangnya kepercayaan diri, adalah antagonisme dari Jalan Samurai, dengan juga merupakan sifat yang tidak berguna bagi kontestan turnamen. & Nbsp; Belajarlah untuk kenyam tujuan dekat meja kontes. & Nbsp; Ketika Anda belajar untuk bertindak bersama tegas, agama diri dengan keberanian Anda akan bersemi, karena Engkau tidak akan memberikan kecurigaan diri lebih-lebih lagi sedikit saja kesempatan.
Berlaku, bagaimana kita memenangkan sit n go war?
Dan belajar dari ini, beserta banyak jenius militer album lainnya — mereka antero mengerti dengan berkomitmen akan panggilan gubah, mereka becus menghitung dan mengambil risiko yang dijamin, membuat dapat tahu dan mengeksploitasi kelemahan, membuat dapat mengonsep secara politis dan melaksanakan secara taktis, dan menazamkan selalu asuh disiplin, ketabahan dan catatan yang tepercaya.
Anda bukan perlu berperan seorang jenius untuk menerima pentingnya keahlian ini. & Nbsp; Membuat mendefinisikan kesuksesan dalam berjenis-jenis profesi, inklusif turnamen poker. & Nbsp; Anda hanya perlu ingin mendapatkannya.